Sabtu, 01 Desember 2012

SAP "Satuan Acara Penyuluhan"


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
“Bahaya narkoba”



Oleh :
M. Rosyid Arisqy
NIM. 1201030294



Program Sarjana Keperawatan
STIKes Kendedes Malang
2012



SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.       Pokok bahasan                 : Narkoba
2.       Sub pokok                           : Bahaya narkoba pada kalangan pelajar
3.       Sasaran                                : Pelajar dan mahasiswa
4.       Hati / tanggal                     : Senin, 03 Desember 2012
5.       Tempat                                : Ruang Majapahit
6.       Waktu                                   : 30 menit
7.       Penyuluh                             : M. Rosyid Arisqy

A.      Tujuan
a.       Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan para pelajar dan mahasiswa tentang dampak penyalahgunaan narkoba di sekolah dan di kampus Kab. Malang tahun 2012.
b.      Tujuan khusus
1.       Untuk mengetahui pengetahuan para pelajar dan mahasiswa tenteng dampaknya narkoba.
2.       Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai gambaran dan pengetahuan tentang dampak penyalahgunaan narkoba.
3.       Untuk menambah informasi seberapa baik tingkat pengetahuan narapidana tentang dampak penyalahgunaan narkoba.
B.      Materi
a.       Tentang bahaya narkoba
b.      Dampak dari pemakaian narkoba
C.      Media
a.       Laptop
b.      LCD

D.      Metode penyuluhan
a.       Seminar
b.      Diskusi
E.       Setting tempat
F.       Pengorganisasian
1.       Penyuluh      : M. Rosyid Arisqy
2.       Moderator    : Rizal Elworiz Etsaputra
3.       Fasilitator    : Jafisa Tri Rizki
4.       Observer      : yiyin Husni Fadlillah

àRincian kegiatan
a.       Moderator  : orang yang berperan sebagai
b.      Penyuluh   : sebagai oraang yang menjelaskan materi di depan audiens
c.       Audiens      : orang yang mendapatkan materi dari seorang penyuluh
d.      Observer   : mengawasi jalannya kegiatan
e.      Fasilitator   : orang yang memfasilitasi kegiatan penyuluhan tersebut



5.       Kegiatan penyuluhan
No.
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Respon peserta
1
08.00-08.05
Pembukaan
-          Pengucapan Salam pembuka
-          Menjelaskan tujuan
-          Apersepsi
-          Membalas salam
-          Memperhatikan penyuluh
2
08.30-09.00
Penyampaian materi
-          Penyampaian materi tentang narkoba
-          Memperhatikan penjelasan penyuluh
3
09.00-09.30
Penutup
-          Menyimpulkan hasil materi
-          Salam penutup
-          Tanya jawab materi yang belum jelas
-          Memperhatikan
-          Merespon
-          Membalas Salam
-          Menanyakan Hasil yang Belum Jelas

6.       Evaluasi
a.       Tanya jawab
1.       Zat psikoaktif adalah ?
suatu zat yang jika masuk ke dalam tubuh akan merubah fungsi dan struktur organ tubuh, juga berpengaruh pada otak sehingga dapat menimbulkan perubahan : sistem kesadaran, sistem pola pikir, sistem perasaan, sistem persepsi panca indera dan perilaku
2.       Apa singkatan dari narkoba ?
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan / zat adiktif lainnya.

3.       Apa dampak buruk dari penggunaan narkoba?
-          Cacat janin
-          Impotensi
-          Gangguan menstruasi
-          Pucat akibat kurang darah (Anemia)
-          Penyakit lupa ingatan / pikun
-          Pendarahan lambung
-          Radang Pangkreas
-          Radang Syaraf
-          Mudah memar
-          Menyebabkan kematian.
4.       Apa tanda – tanda dari pengguna narkoba ?
-          Murung, cemas, depresi
-          Emosional, hipersensitif, reaksi berlebihan
-          Mudah tersinggung oleh kritikan ringan
-          Gampang marah tanpa sebab yang jelas
-          Nilai, keyakinan dan ide berubah
-          Tidak peduli terhadap perasaan orang lain
-          Bermusuhan
-          Tidak bisa dipercaya, mudah mengutarakan rahasia.
b.      Refrensi
-          Islam terapy nafigasi dan komplikasi chm oleh : www.pakdenono.com
-          pustaka online MEDIAISNET
-          http//ebook-harunyahya.blogspot.com






Materi Penyuluhan
(NARKOBA)
v Jenis dan dampak buruk narkoba
Adiksi atau ketergantungan terhadap Narkoba merupakan suatu kondisi di mana seseorangmengalami ketergantungan secara fisik dan psikologis terhadap suatu zat adiktif dan menunjukkan tanda-tandasebagai berikut (DSM IV, 1994)
·       Adanya proses toleransi, individu membutuhkan zat yang dimaksud dalam jumlah yang semakin lama semakin besar, untuk dapat mencapai keadaan fisik dan psikologis seperti pada awal mereka merasakannya.
·       Adanya gejala putus zat (withdrawal syndrome) seperti individu akan merasakan gejala-gejala fisik dan psikologis yang tidak nyaman apabila penggunaan zatnya dihentikan. Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan / zat adiktif lainnya.
·       Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh : Heroin (Putaw), Morphin, Ganja (Marijuana)
·       Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Contoh : amphetamine dan ATS (Amphetamin tipe stimulant) seperti shabu, extacy dan obat penenang. (Yuridis : UU nomor 5 tahun 1997).
·       Bahan Adiktif berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, sintetis maupun bukan sintetis, yang dapat menimbulkan ketergantungan seperti nikotin yang terdapat dalam tembakau, alkohol dalam minuman beralkohol, termasuk inhalan antara lain lem aica aibon, tinner, bensin, spirtus, jamur kotoran kerbau dan kecubung.
Zat psikoaktif yaitu suatu zat yang jika masuk ke dalam tubuh akan merubah fungsi dan struktur organ tubuh, juga berpengaruh pada otak sehingga dapat menimbulkan perubahan : sistem kesadaran, sistem pola pikir, sistem perasaan, sistem persepsi panca indera dan perilaku.

Dampak buruk Narkoba
a.       Dampak buruk pada fisik
1.    Daya tahan tubuh terhadap macam-macam penyakit menurun seperti mudah terkena penyakit paruparu,ginjal, hati, pencernaan, kelainan darah.
2.    Gagal ginjal
3.    Perlemakan hati, pengerutan hati, kanker hati
4.    Rentan terhadap berbagai penyakit hepatitis B, C, dan HIV/AIDS
5.    Cacat janin
6.    Impotensi
7.    Gangguan menstruasi
8.    Pucat akibat kurang darah (Anemia)
9.    Penyakit lupa ingatan / pikun
10.  Pendarahan lambung
11.  Radang Pangkreas
12.  Radang Syaraf
13.  Mudah memar
14.  Menyebabkan kematian.
b.      Dampak buruk pada mental (Psikologis)
1.    Emosi tidak terkendali
2.    Curiga berlebihan sampai pada tingkat waham (tidak sejalan antara pikiran dengan kenyataan)
3.    Selalu berbohong
4.    Tidak merasa aman
5.    Tidak mampu mengambil keputusan yang wajar
6.    Tidak memiliki tanggung jawab, lepas tanggung jawab tapi menuntut hak.
7.    Merasa tidak ada yang peduli dan tidak ada yang mengerti, hidup seperti mimpi dan terjadi begitu saja, mendramatisir rasa kesepian.
8.    Kecemasan yang berlebihan dan depresi
9.    Ketakutan yang luar biasa
10.  Hilang ingatan (gila)
c.       Dampak buruk pada sosial
1.    Hubungan dengan keluarga8, guru, dan teman serta lingkungannya terganggu
2.    Mengganggu ketertiban umum
3.    Selalu menghindari kontak dengan orang lain
4.    Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan positif
5.    Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
6.    Melakukan hubungan seks secara bebas
7.    Melakukan tindakan kekerasan, baik Fisik, psikis, maupun seksual
8.    Mencuri.

v Deteksi dini dan tanda – tanda penyalah gunaan narkoba
a.       Tanda-tanda fisik:
1.    Banyak menguap padahal tidak ngantuk
2.    Mata merah
3.    Kulit pucat
4.    Kelopak mata seperti berat

b.      Tanda-tanda sikap:
1.    Murung, cemas, depresi
2.    Emosional, hipersensitif, reaksi berlebihan
3.    Mudah tersinggung oleh kritikan ringan
4.    Gampang marah tanpa sebab yang jelas
5.    Nilai, keyakinan dan ide berubah
6.    Tidak peduli terhadap perasaan orang lain
7.    Bermusuhan
8.    Tidak bisa dipercaya, mudah mengutarakan rahasia.
9.    Tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar pada orang tua dan anggota keluarga lainnya
10.  Pelupa, penurunan daya ingat, apatis
11.  Tanggapan lambat
12.  Tidak acuh terhadap kebersihan, kesehatan, pakaian
13.  Penampilan lusuh dan kumal
14.  Hilang rasa tanggung jawab
15.  Susah memusatkan perhatian
16.  Emosi naik turun
17.  Jika ditanya, sikapnya defensif dan penuh kebencian
18.  Agresif, yang ditandai sering berkelahi, tawuran, mabuk, terlibat kecelakaan mobil (menabrak orang maupun benda diam semacam pagar rumah orang lain)

c.       Tanda-tanda perilaku :
1.    Komunikasi dan interaksi dengan orang lain termasuk anggota keluarga menurun
2.    Prestasi sekolah / akademis menurun
3.    Pola tidur berubah (larut malam, atau siang)
4.    Sering keluar malam sampai larut
5.    Sering mengurung diri di kamar dan tidak mengizinkan orang lain masuk ke kamarnya
6.    Sering masuk rumah dengan cara mengendap-endap dan berjalan sempoyongan
7.    Sering berlama-lama di kamar mandi
8.    Menghindar dari kontak dengan anggota keluarga
9.    Sering mendapat telpon (yang diputus bila diterima oleh orang lain)
10.  Sering didatangi oleh orang yang tak dikenal oleh anggota keluarga
11.  Sering berbohong
12.  Barang-barang berharga miliknya dan milik orang tua satu persatu hilang, sering mencuri uang atau barang di rumah, lalu menuduh pembantu atau siapa saja yang ada di rumah
13.  Sering menarik simpati orang dengan harapan bisa dipinjami uang
14.  Tidak peduli pada kebutuhan keluarga
15.  Manipulatif, tiba-tiba tampak manis jika ada maunya
16.  Penampilan kumal, malas mengurus diri
17.  Boros uang tanpa alasan yang jelas
18.  Malas bekerja, bila terpaksa bekerja, dilakukan asal saja
19.  Berkomunikasi dengan teman sekelompoknya menggunakan istilah asing, seperti cimeng, dan lainlain.
20.  Senang menyetel musik keras-keras tanpa mempedulikan orang lain
21.  Takut air

d.      Tanda-tanda di kamar tidur yang bersangkutan :
1.    Ruang berbau bakar ganja, kemenyan, obat nyamuk
2.    Terdapat obat tetes mata, pencuci mulut, dan bedak
3.    Terdapat rokok ganja, dan alat penggulung rokok
4.    Terdapat biji-bijian, daun kering, tumbuhan atau jamur
5.    Terdapat lem, pengharum ruangan, atau inhalan lainnya
6.    Terdapat bungkusan kecil serbuk putih, kapsul, atau tablet
7.    Terdapat pipa kecil, filter saringan
8.    Terdapat sendok kecil, sedotan, mata silet, kaca cermin
9.    Terdapat botol, kaleng, kotak yang tidak lazim
10.  Majalah, buku, leaflet
11.  Botol plastik air mineral
12.  Sedotan minuman
13.  Botol-botol kecil
14.  Gulungan uang kertas, kartu telepon, sendok bekas dibakar
15.  Di rumah ditemukan obat-obat, kertas timah, bau-bauan, dll, yang tidak biasanya ada (terutama di kamar mandi dan kamar tidur si anak). Namun, kalau sampai ditemukan jarum suntik, ia akan menyangkal itu miliknya

e.      Tanda-tanda di sekolah :
1.    Sering terlambat
2.    Sering bolos
3.    Sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah
4.    Penampilan kumal
5.    Tidak ada perhatian terhadap pelajaran
6.    Partisipasi dalam pertemuan siswa menurun dan hilang
7.    Partisipasi dan kegiatan olah raga menurun, hilang
8.    Banyak menunjukan perilaku bermasalah
9.    Perubahan teman kelompok
10.  Sering meminjam uang pada teman
11.  Berteman dengan siswa yang menjadi Penyalahguna
12.  Sering terjadi kehilangan uang dan barang berharga di kelas

v Orang yang mudah terjerat narkoba
1.       Kurangnya pemahaman, pengkhayatan, dan pengamalan Agama.
Agama mengajarkan pola hidup sehat, memberikan solusi untuk seluruh masalah, menganjurkan untuk menjaga diri sendiri dan lingkungan hidup yang jika dipahami, dikhayati, dan diamalkan secara sempurna, akan menuntun seseorang menuju hidup bebas Narkoba.

2.       Memiliki keyakinan Adiktif
Keyakinan adalah hal-hal yang diyakini seseorang dan dianggap benar, mengenai diri sendiri, orang lain dan dunia sekitarnya, yang mempengaruhi perasaan dan perilakunya sehari-hari. Keyakinan Adiktif adalah keyakinan yang menjadikan orang itu rentan terhadap kecanduan Narkoba. Misalnya :
·       Saya harus sempurna dan tampil sempurna
·       Saya harus menguasai dan mengendalikan orang lain
·       Saya harus memperoleh apa yang saya inginkan
·       Hidup harus bebas dari rasa sakit atau penderitaan
·       Saya ingin segalanya terjadi sesuai keinginan saya
·       Semua orang harus peduli dan mengerti terhadap saya
·       Saya ingin hidup ini bebas aturan
Dalam kenyataan, hal itu tidak mungkin tercapai. Oleh karena itu orang tersebut lalu mengembangkan keyakinan lain seperti :
·       Saya tidak pernah cukup puas (saya tidak berharga)
·       Saya tidak mampu mempengaruhi lingkungan saya
·       Narkoba atau sesuatu lainnya di luar saya memberi saya kekuatan yang saya inginkan
·       Takut mengakui perasaannya
·       Citra diri dan penampilan adalah segalanya

3.       Kepribadian Adiktif
Kepribadian Adiktif adalah jati diri seseorang, yaitu pikiran, perasaan dan kemauan yang ditampilkan dalam perilakunya sehari-hari. Kepribadian yang menunjukkan bahwa orang itu rentan terhadap kecanduan Narkoba.
Ciri kepribadian Adiktif, antara lain :
Pola pikir Adiktif
Perasaan Adiktif
Perilaku Adiktif
·         Selalu mencari persetujuan dan perhatian orang lain
·         Tidak mampu mengambil keputusan sendiri
·         Tidak mampu mengendalikan emosi
·         Kebutuhan akan ketergantungan pada sesuatu
·         Banyak berkhayal
·         Selalu mencari persetujuan dan perhatian orang lain
·         Tidak mampu mengambil keputusan sendiri
·         Tidak mampu mengendalikan emosi
·         Kebutuhan akan ketergantungan pada sesuatu
·         Banyak berkhayal
·         Kurang memiliki jati diri
·         Kesulitan berhubungan dengan figure / orang / tokoh yang berkuasa atau berwenang
·         Cenderung menyalahkan orang lain
·         Kurang mampu mengatasi suatu masalah
·         Kebutuhan akan pemuasan yang bersifat segera
4.      Ketidakmampuan menghadapi masalah :
Orang yang tidak berlatih menghadapi masalah dan menyelesaikannya dengan baik dan benar cenderung mudah mengalami kebingungan dan frustasi. Ia lebih suka mencari penyelesaian yang bersifat seketika dan langsung memuaskannya.
5.       Tak terpenuhinya kebutuhan Emosional, Sosial, & Spiritual :
Setiap orang membutuhkan perasan diterima oleh lingkungan terdekat terutama keluarga, di sekolah dan diantara teman-temannya, rasa aman, rasa dihargai, dan dicintai.
6.       Kurangnya dukungan Sosial :
Dukungan sosial sangat dibutuhkan seseorang dalam menghadapi masalah, terutama dukungan dari keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
7.       Tidak dapat menghadapi kenyataan :
Orang harus berlatih untuk dapat menerima kenyataan akan dirinya sendiri, baik kelebihan maupun kekurangannya. Juga harus belajar menerima kenyataan lingkungan sekitarnya dan tidak selalu mencari kambing hitam untuk dipersalahkan sebagai penyebab kegagalannya. Orang harus mengambil tanggung jawab atas kehidupannya sendiri.
Lebih lanjut, di bawah ini akan ditulis beberapa ciri-ciri kepribadian - terutama pada remaja - yang rentan terhadap penyalahgunaan Narkoba.
1.       Perasaan rendah diri (inferiority complex)
2.       Mudah kecewa.
3.       Cenderung agresif dan destruktif.
4.       Tidak mampu bersabar.
5.       Suka akan sensasi.
6.       Mengidap perasaan tertekan, murung, dan tidak mampu menjalankan fungsi sosial.
7.       Cepat bosan.
8.       Menderita gangguan psikoseksual, gagal mengembangkan identifikasi seksual yang tepat. Pemalu, takut mendekati dan didekati oleh lawan jenis.
9.       Menderita keterbelakangan mental.
10.   Kurang mempunyai motivasi untuk berprestasi.
11.   Prestasi belajar cenderung menurun dan selalu rendah.
12.   Kurang / tidak melibatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler.
13.   Cenderung mengidap gangguan jiwa : kecemasan, obsesi, apatis, depresi, menarik diri dari pergaulan, tidak mampu mengatasi stres, atau hiperaktif.
14.   Cenderung tidak mematuhi peraturan.
15.   Cenderung berperilaku menyimpang : melakukan hubungan seksual di luar nikah, membolos, agresif, anti sosial, mencuri, berbohong, berbuat kenakalan pada usia sangat dini.
16.   Tidak senang berolahraga.
17.   Cenderung makan berlebihan.
18.   Mempunyai persepsi bahwa keluarganya tidak menyayanginya / tidak harmonis.
19.   Mempunyai kebiasaan merokok sejak usia dini.
20.   Suka bergaul dengan orang-orang yang menjadi pemabuk, penyalahguna Narkoba, atau pengedar Narkoba.13
21.   Suka berkunjung ke tempat hiburan.
22.   Berasal dari dan berada dalam lingkungan keluarga yang kurang religius14.
v Tahap –tahap perubahan
Memotivasi individu yang mengalami ketergantungan pada Narkoba untuk menghentikan pola penggunaan zatnya bukanlah hal yang mudah. Prochaska & Diclemente (dalam Bennet. 1998) mengatakan bahwa ada tahap-tahap perubahan yang dialami oleh seorang Pecandu Narkoba yang mempengaruhi proses pemulihannya.
Penjelasan tahap perubahan tersebut sebagai berikut :
·       Precontemplation adalah tahap di mana Pecandu umumnya belum mau mengakui bahwa perilaku penggunaan Narkoba merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. pada tahap ini seorang Pecandu akan menampilkan mekanisme pertahanan diri agar mereka dapat mempertahankan pola ketergantungannya. Jenis mekanisme pertahanan diri paling sering muncul adalah penyangkalan (denial) dimana pecandu selalu ‘mengelak’ atas kenyataan-kenyataan negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan Narkoba. Jenis mekanisme pertahanan diri yang lain adalah mencari pembenaran (rasionalisasi), dimana pecandu akan selalu berdalih untuk melindungi perilaku ketergantungannya.
·       Contemplation adalah tahap dimana pecandu mulai menyadari bahwa perilaku penggunaan Narkoba merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya, tetapi sering merasa ragu-ragu (ambivalen) untuk menjalani proses pemulihan. Proses wawancara motivasional sangat menentukan apakah pecandu kembali pada tahap precontemplation di atas atau justru semakin termotivasi untuk pulih.
·       Preparation adalah tahap dimana individu mempersiapkan diri untuk berhenti dari pola penggunaan zatnya. Umumnya yang bersangkutan mulai mengubah pola pikirnya yang dianggap dapat membantu usahanya untuk dapat bebas dari Narkoba.
·       Action adalah tahap dimana seorang pecandu dengan kesadaran sendiri mencari pertolongan untuk membantu pemulihannya
·       Maintenance adalah tahap dimana seorang pecandu berusaha untuk mempertahankan keadaan bebas Narkoba (abstinensia)
·       Relapse adalah tahap dimana seorang pecandu kembali pada pola perilaku penggunaan Narkoba yang lama sesudah ia mengalami keadaan bebas Narkoba.
Tips Orang tua bersikap bila anaknya terkena narkoba
1.    berusaha tenang
kendalikan emosi, marah, tersinggung atau rasa bersalah tidak ada gunanya.
2.    jangan tunda masalah
Hadapi kenyataan, adakan dialog terbuka dengan anak, kemukakan apa yang anda ketahui, jangan menuduh ketika anak berada dalam pengaruh narkoba.
3.    dengarkan anak
beri dorongan non verbal, jangan memberi ceramah/nasihat. Jangan rendahkan harga dirinya terutama di depan teman-temannya/orang lain, buat agar anak merasa aman dan nyaman berbicara dengan anda.
4.    hargai kejujuran
bila anak sudah mengakui menggunakan narkoba, janganlah menampilkan reaksi marah. Orang tua harus bersyukur bahwa anak mau bersikap jujur.
5.    jujur terhadap diri sendiri
beri contoh sikap jujur dan terbuka mengakui kelemahan dan kesalahan orang tua, jangan merasa benar sendiri. Saling memaafkan untuk kesalahan sikap, kata-kata dan kesalahan di masalalu.
6.    tingkatkan hubungan dalam keluarga
selesaikan konflik yang ada dalam keluarga, rencanakan membuat kegiatan bersama-sama dengan keluarga.
7.    cari pertolongan
jika sulit mengendalikan emosi dan menghadapi masalah, minta bantuan kepada pihak ketiga atau tenaga profesi, puskesmas, rehabilitasi dengan atau tanpa seijin anak
8.    pendekatan kepada orang tua anak
kunjungi orang tua teman anak yang menggunakan narkoba, ungkapkan dengan hati-hati dan bijaksana apa yang anda ketahui, ajak kerjasama menghadapi masalah. (buku Mewujudkan Indonesia bebas Dari Ancaman Narkoba 2015, BNN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar